TUGAS KELOMPOK REVIEW 20 JURNAL

MENGGUNAKAN TEORI FERDINAND DE SAUSSURE


Tianis Yuliansyah (202146500749)

Alya Zahra Putri Julyan (202146500761)

 

(Tianis Yuliansyah)

JURNAL 1

Judul: Analisis Semiotika Strukturalisme Ferdinand De Saussure Pada Film “Berpayung  Rindu”

Objek: Film Berpayung Rindu

Pendekatan/Perspektif: Menggunakan metode pendekatan kualitatif

Analisis: Menggunakan analisis semiotika Ferdinand de Saussure yang difokuskan kepada penanda (signifier) dan petanda (signified) yang muncul dari film “Berpayung Rindu”.

Kesimpulan: Film ini mengisahkan sepasang suami istri yang berpisah karena perselingkuhan dan yang menjadi korban adalah sang anak yang akibatnya sang anak kehilangan kasih sayang salah satu dari orang tuanya yaitu seorang ibu.

 

JURNAL 2

Judul: Analisis Semiotik Ferdinan De Saussure Pada Iklan Rokok Class Mild (Act Now) Tahun 2013 Di Youtube.

Objek: Iklan Roko Class Mild (Act Now) Tahun 2013 Di Youtube

Pendekatan/Perspektif: Menggunakan Metode Pendekatan kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis semiotika Ferdinand de Saussure.

Analisis: Analisis semiotik untuk mengkaji tanda, simbol, ikon, dan bahasa yang ditampilkan dalam iklan rokok class mild (act now) tahun 2013.

Kesimpulan: Iklan tersebut menampilkan peradaban masyarakat modern yang dirundung kompleksitas permasalahan hidup.

 

JURNAL 3

Judul: Analisis Semiotika Pada Iklan Bukalapak Versi Sumpah Pemuda 28 Oktober 

Objek: Iklan Bukalapak Versi Sumpah Pemuda 28 Oktober

Pendekatan/: Menggunakan metode pendekatan kualitatif

Analisis: Berdasarkan hasil analisis semiotika Ferdinand de Saussure, (signifier) dan petanda (signified) yang terdapat pada iklan Bukalapak versi Sumpah Pemuda 28 Oktober maka bisa diketahui bahwa makna visual dari iklan tersebut adalah pihak Bukalapak ingin bereksperimen sejauh mana pemahaman masyarakat mengenai Sumpah Pemuda terutama tanggal berapa Sumpah Pemuda itu lahir.

Kesimpulan: Penyampaian pesan iklan yang dilakukan oleh Bukalapak ini bukan hanya sekedar mengucapkan selamat hari Sumpah Pemuda seperti biasa tiap tahunnya tetapi iklan dibuat sekaligus untuk menguji pengetahuan masyarakat apakah masih ingat kapan Sumpah Pemuda itu dilahirkan.

 

JURNAL 4

Judul: Analisis Semiotik Dalam Kumpulan Cerpen Air Mata Ibuku Dalam Semangkuk Sup Ayam. 

Objek: Cerpen yang berjudul “Air Mata Ibuku dalam Semangkuk Sup Ayam”

Pendekatan/Perspektif: Menggunakan penelitian kualitatif deskriptif.

Analisis: Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan dalam cerpen ini terdapat beberapa kode, yaitu kode teka-teki, simbolis, aksian, dan budaya untuk membantu menginterpretasikan cerpen yang berjudul “Air Mata Ibuku dalam Semangkuk Sup Ayam”

Kesimpulan: Ada beberapa kode teka-teki yang terdapat pada cerpen “Air Mata Ibuku dalam Semangkuk Sup Ayam” karya Mariska Tracy. Sebuah karya sastra dapat menyajikan tanda-tanda yang dapat dilihat dari pemakaian bahasa yang digunakan.Bertolak dari pandangan bahwa semua yang terdapat dalam karya sastra merupakan lambang-lambang atau kode-kode yang mempunyai arti/makna tertentu. Arti/makna tertentu di sini berkaitan erat dengan sistem masyarakat

 

JURNAL 5

Judul: Pemaknaan Iklan Serial Rokok Djarum Super Analisis Semiotika Ferdinand de Sausure 

Objek: Iklan Serial Rokok Djarum Super

Pendekatan/Perspektif: Menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif

Analisis: Pada pemaknaan per-scene pada iklan tersebut dianalisis pada pemaknaan tanda, penanda, petanda dan keduanya, dijelaskan seluruh scene tersebut pada penanda (signifier) didominasi dengan kegiatan-kegiatan adventure dengan aktivitas action yang berbeda dan waktu juga tempat yang berbeda. 

Kesimpulan: Iklan serial rokok djarum super versi My Great Adventure 12 Indonesia edisi 2011 ini, tahapan pembedahan maknanya menggunakan signifier (penanda) atau makna denotasi, selanjutnya menggunakan signified (petanda) atau makna konotasi dan tahap terakhir menggunakan signification (makna keduanya) agar bisa dipadukan. 

 

JURNAL 6

Judul:  Representasi Nilai Islam Pada Iklan BNI Syarian “Hasanah Titik!”

Objek:  Iklan BNI Syarian “Hasanah Titik!”

Pendekatan/Perspektif: Menggunakan metode penelitian kualitatif 

Analisis:  Metodologi yang digunakan adalah motodologi kualitatif dengan analisis semiotika Ferdinand de Saussure. Sehingga pada bagian tiap scene pada iklan BNI Syarian memiliki Penanda (signifier) dan Petanda (signified) yang berbeda. dan lebih memudahkan penonton untuk melihat petanda dan penanda dalam iklan tersebut. 

Kesimpulan: Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Dan representasi nilai-nilai Islam yang terdiri dari nilai-nilai akidah, nilai-nilai ibadah dan nilai akhlak tergambarkan pada iklan BNI Syariah “Hasanah Titik!”. 

 

JURNAL 7

Judul: Semiotika Ferdinand De Saussure Sebagai Metode Penafsiran A-Qur’an.

Objek: Penafsiran Al-Qur’an 

Pendekatan/Perspektif: Menggunakan metode penelitian kualitatif jenis library reseach

Analisis: Semotika Ferdinan de Saussure mengenalkan bahwa tanda (sign) yang diaplikasikan dalam sebuah penafsiran Al-Qur’an  semantic tringle. Di mana penanda adalah aspek material dari bahasa yang berupa simbol/kata, sedangkan petanda adalah makna (konsep) yang terdapat dalam pikiran manusia (mind).

Kesimpulan: Ferdinan De Saussure yaitu (1) konsep pengakjian bahasa melalui perkembangan sejarah, dari waktu ke waktu dan evolusi bahasa. (2) konsep pengkajian bahasa melalui periode tertentu yang mengandung elemen-elemen bahasa. Oleh karena itu, teori semiotika mampu menjadi subjek penelitian dalam menafsirkan Al- Qur’an berdasarkan struktur atau pola penafsiran. 

 

JURNAL 8

Judul: Analisis Semiotik Pada Makna Lagu Kok Iso Yo? Karya Andry Priyanto Di Populerkan Oleh Guyon Waton. 

Objek: Lagu Kok Iso Yo?

Pendekatan/Perspektif: Menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif

Analisis: Dalam teori ini semiotik dibagi menjadi dua bagian (dikotomi) yaitu penanda (signifier) dan pertanda (signified). Penanda dilihat sebagai bentuk/wujud fisik dapat dikenal melalui wujud karya arsitektur, sedang pertanda dilihat sebagai makna yang terungkap melalui konsep, fungsi dan/atau nilai-nlai yang terkandung didalam karya arsitektur.

Kesimpulan: Karya sastra berbentuk lagu yang berjudul “Kok Iso Yo” karya Andri Priyanto yang di populerkan oleh grup Guyon Waton merupakan sebuah karya sastra yang saat ini sedang menjadi perbincangan oleh masyarakat. Karena lagu tersebut merupakan lagu yang hits saat ini.

 

JURNAL 9

Judul: Analisis Makna Jilbab: Sebuah Persepsi Mahasiswi Iain Ponorogo 

Objek: Analisis Makna Jilbab

Pendekatan/Perspektif: Menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif

Analisis: Dalam teori ini semiotik dibagi menjadi dua bagian yaitu penanda (signifier) dan pertanda (signified). Penanda dilihat sebagai bentuk atau wujud fisik dapat dikenal melalui wujud karya arsitektur, sedang pertanda dilihat sebagai makna yang terungkap melalui konsep, fungsi dan nilai-nlai yang terkandung didalam karya arsitektur. 

Kesimpulan: Dengan adanya makna dari hasil komunikasi dan pertukaran simbol-simbol dari proses interaksi. Hubungan tanda (sign), penanda (signifier) dan petanda (signified) adalah bersifat mana suka (arbitrary) tidak dapat dipisahkan. Bahwa interpretasi individu dapat ditelaah dan dianalisis melalui interaksinya dengan individu lain dengan melihat realitas makna sebenarnya yang ada dibalik tanda. 

 

JURNAL 10

Judul: Diskriminasi Perempuan Dalam Bidang Olahraga Pada Film Serial The Queen’s Gambit. 

Objek: Film  serial The Queen’s Gambit. 

Pendekatan/Perspektif: Menggunakan metode penelitian kualitatif  

Analisis: Dengan mengamati film The Queen’s Gambit dan mengumpulkan tanda atau scene-scene yang mengandung sikap diskriminasi kepada perempuan. Adapun tanda tersebut menurut semiotika Ferdinand de Saussure terbagi menjadi 2 bagian yakni penanda (signifier) dan petanda (signified).

Kesimpulan: Dalam film serial The Queen’s Gambit ini peneliti meneliti dengan teknik analisis semiotika Ferdinand De Saussure dan mendapati beberapa bentuk diskriminasi terhadap perempuan khususnya dalam bidang catur





(Alya Zahra Putri Julyan)

Jurnal 11

Judul: Penanda dan Petanda Pada Cerpen Anak “Ke Hutan” Karya Yosep Rustandi” Pendekatan Semiotik: Ferdinand De Saussure

Objek: Cerpen Anak

Pendekatan/Perspektif: Pendekatan Semiotik

Analisis: Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kualitatif yang mana lebih menekankan pada makna dan diuraikan secara deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik membaca cerpen, memahami dan mencatat, seperti penelitian jenis pustaka. Hasil dari pembahasannya terdapat beberapa penanda (signifier) dan petanda (signified) dalam cerpen anak “Ke Hutan” karya Yosep Rustandi yaitu ada 11 tanda yang dapat diamati yaitu, (1) Benda untuk menunjukkan tujuan, (2) Sifat tokoh rakey, (3) Nasihat kebaikan, (4) Keadaan yang berlawanan, (5) Latar belakang pengarang, (6) Motivasi tersirat, (7) Majas personifikasi, (8) Solidaritas dan kebersamaan, (9) Pesan moral, (10) Unsur religius, (11) Kesederhanaan serta keasrian alam. Sehingga, muncul makna baru yang lebih kompleks.

Kesimpulan: Dalam sebuah karya sastra, jika dikaji menggunakan pendekatan Semiotik Ferdinand De Saussure akan menghasilkan penanda (signifier) dan petanda (signified) sekalipun mengkaji cerpen anak. Karena setiap tulisan memiliki maknanya tersendiri, adapun makna yang tersirat maupun makna yang tersurat.

 

JURNAL 12

Judul: Analisis Semiotik Film Ku Kira Kau Rumah (Semiotika Model Ferdinand De Saussure)

Objek: Film

Pendekatan/Perspektif: Metode Kualitatif

Analisis: Penelitian ini mengkaji makna film tentang pesan moral yang ada di dalam film Ku Kira Kau Rumah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan metode kualitatif dengan analisis semiotika milik Ferdinand De Saussure, yaitu penanda (signifier) dan petanda (signified).

Kesimpulan: Berdasarkan pengkajian pada film Ku Kira Kau Rumah, film ini mempunyai makna pesan yang terkandung di dalamnya. Pesan yang terkandung du dalam film ini ialah pesan moral. Memiliki pendekatan/persepktif dengan menggunakan metode kualitatif.

 

JURNAL 13

Judul: Semiotika Dalam Novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu Karya Tere Liye

Objek: Novel

Pendekatan/Perpektif: Metode Deskriptif Kualitatif

Analisis: Penelitian mengenai novel Rembulan Tenggelam Di wajahmu Karya Tere Liye ini telah menghasilkan penemuan unsur semiotik yang terdapat di dalam novel ini. Setelah diteliti lebih dalam, ternyata pemakaian bahasa secara semiotik, yakni berupa kata.

Kesimpulan: Pengkajian dan penelitian novel ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Novel ini juga terdapat begitu banyak pemakaian secara semiotik.:

 

JURNAL 14

Judul: Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Makna Pesan Iklan Rokok A Mild Versi Langkah

Objek: Iklan

Pendekatan/Perspektif: Pendekatan Kualitatif

Analisis: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penanda dan petanda dalam iklan rokok A Mild versi langkah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam referensi yang berkaitan dengan penelitian.

Kesimpulan: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian makna pesan iklan rokok A Mild versi langkah diteliti berdasarkan beberapa scene gambar dalam iklan yang menggambarkan pesan untuk konsumen.

 

JURNAL 15

Judul: Makna Motivasi Dalam Lagu “Diri” Dari Tulus (Analisis Semiotikan Ferdinand De Saussure

Objek: Lagu

Pendekatan/Perspektif: Deskriptif Kualitatif

Analisis: Berdasarkan hasil identifikasi peneliti terhadap logo karya Tulus dalam album Manusia yang berjudul “Diri” menggunakan teori semiotika oleh Ferdinand De Saussure, ditemukan tanda berupa penanda (signifier), petanda (signified).

Kesimpulan: Penanda/signifier merupakan apa yang tertangkap dalam pikiran kita, melihat bacaan atau tulisan. Petanda atau signified merupakan makna atau pesan yang kita pikirkan terkait sesuatu yang telah kita ungkap.

 

JURNAL 16

Judul: Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Desain Kemasan Bakpia Kukus Tugu Jogja

Objek: Kemasan Makanan

Pendekatan/Perspektif: Pendekatan deskriptif kualitatif

Analisis: Metode pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori semiotika Ferdinand De Saussure digunakan karena agar lebih menekankan pada analisis kedalaman data dibanding jumlah data, sehingga perlu menggunakan berbagai macam penafsiran dengan berbagai metode.

Kesimpulan: Unit analisis yang diinterpretasi pada tulisan ini adalah empat buah bentuk yang konsisten terdapat pada tampilan sisi muka kemasan di tiap varian produk yakni logo perusahaan, ilustrasi produk, stempel kualitas, serta keterangan isi produk. 

 

JURNAL 17

Judul: Representasi Persahabatan Dalam Film Bebas Melalui Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure

Objek: Film

Pendekatan/Perspektif: Deskriptif kualitatif

Analisis:Teknik pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi. Observasi yakni kegiatan mengamati secara langsung-tanpa mediator suatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut.

Kesimpulan: Tujuan utama metode penelitian ini adalah menjelaskan, menafsirkan dan menggambarkan secara kualitatif objek yang diteliti lebih, dalam film Bebas. Dengan menggunakan metode penelitian tersebut, peneliti ingin mendapatkan representasi persahabatan yang terkandung dalam film Bebas.

 

JURNAL 18

Judul: Pola Komunikasi Single Father Terhadap Anak Perempuan Dalam Film Drama

Objek: Film/Drama

Pendekatan/Perspektif: Deskriptif

Analisis: Dalam scene yang diambil oleh peneliti sebagai objek penelitian merupakan scene yang merujuk pada pola komunikasi keluarga yakni Authoritarian (otoriter), Permissive (berperilaku bebas), Authoritative (demokratis). Peneliti mengambil 10 scene dari film Single Father yang mendukung adanya pola komunikasi keluarga yang dilakukan Matthew kepada Maddy. Komunikasi antara Matthew dan Maddy merupakan komunikasi interpersonal. Menurut Wiryanto (dalam Gautama, 2020:8) komunikasi interpersonal adalah komunikasi secara tatap muka antar dua orang atau lebih, baik secara kelompok, organisasi maupun secara berkerumun.

Kesimpulan: Matthew bersikap tegas dalam membuat aturan demi kebaikan anaknya. Pola komunikasi Permissive terdapat pada analisis 2 dan 4. Pada analisis 2 dan 4 ditunjukkan sikap Matthew yang mengalah kepada Maddy dan mengikuti kemauannya. Dalam pola komunikasi Permissive sikap mengalah Matthew membebaskan apa yang menjadi pilihan dan keinginan Maddy.

 

JURNAL 19

Judul: Penerapan Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Dalam Pertunjukkan Kethoprak Ringkes

Objek: Pentas Seni

Pendekatan/Perspektif: Analisis Kualitatif

Analisis: Adanya teori Saussure ini membantu pengkajian terhadap dialog pementasan teater. Tidak terbatas pada analisis signifikasi saja, melainkan juga sintagmatis dan paradigmatik. Gaya banyolan Kethoprak Ringkes nyatanya banyak menggunakan relasi antara yang hadir dalam pertunjukan dengan relasi yang tidak hadir. Berkenaan dengan relasi yang tidak hadir, akan memunculkan makna tersendiri karena adanya konsep tertentu dalam suatu paradigma.

Kesimpulan: Sebuah kata dapat memiliki makna yang beragam ketika berada di dalam lingkungan yang berbeda. Dibenarkan oleh Asriningsari (2010), bahwa proses signifikasi menghasilkan makna bagipenafsir yang berbeda tergantung pada konsep secara mental yang dimiliki penafsir mengenaitanda yang dihadapinya.

 

JURNAL 20

Judul: Analisis Semiotik Makna Rasa Penyesalan Pada Lirik Lagu K-POP NCT DREAM “SORRY, HEART”

Objek: Lirik Lagu

Pendekatan/Perspektif: Metode Kualitatif

Analisis: Secara holistik dan dengan cara deksripsi dalam bentuk kata kata dan Bahasa pada suatu konteks khusus yang alami ah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. (Moleong, 2005). Penelitian ini juga menggunakan analisis semiotika untuk menafsirkan sebuah teks maupun tanda yang ada pada lirik lagu Sorry, Heart yang dipopulerkan oleh NCT Dream.

Kesimpulan: Dari hal tersebut, dapat diungkapkan bahwa terdapat unsur-unsur bahwa makna merupakan hubungan antara bahasa dengan dunia luar, bahasa juga merupakan persetujuan dari seorang pemakai untuk menjadi sebuah tanda, dan hal tersebut yang nantinya akan digunakan untuk menyampaikan informasi sehingga dapat dimengerti. Musik menjadi alat komunikasi berupa alunan nada yang sudah digunakan banyak orang pada saat ini. Musik juga selalu dikonotasikan sebagai zat audiktif.









 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MITOS , METAFORA DAN METONIMI PADA FILM "GIRL FROM NOWHERE"

Abstrak Penelitian Film “Girl From Nowhere”

Mitos Dan Pengalaman Estetis Dari Lagu Tulus - Monokrom