Objek 3: Literature Review Pada Objek Desain
Kajian Seni Rupa Desain
Jurnal 1
Judul : Analisis Semiotika
Strukturalisme Ferdinand De Saussure Pada Film “Berpayung Rindu”
Objek :
Film Berpayung Rindu
Pendekatan : Menggunakan metode pendekatan kualitatif
Analisis :
Menggunakan analisis semiotika Ferdinand de Saussure yang
difokuskan kepada penanda (signifier) dan petanda (signified) yang muncul dari
film “Berpayung Rindu”.
Kesimpulan :
Film ini mengisahkan sepasang suami istri yang
berpisah karena perselingkuhan dan yang menjadi korban adalah sang anak yang
akibatnya sang anak kehilangan kasih sayang salah satu dari orang tuanya yaitu seorang
ibu.
Jurnal 2
Judul : Analisis Semiotik Ferdinan De Saussure Pada
Iklan Rokok Class Mild (Act Now) Tahun 2013 Di Youtube
Objek :Iklan Roko Class Mild (Act Now) Tahun 2013 Di
Youtube
Pendekatan : Metode Pendekatan kualitatif
deskriptif dengan pendekatan analisis semiotika Ferdinand de Saussure.
Analisis :
Analisis semiotik untuk mengkaji tanda, simbol, ikon,
dan bahasa yang ditampilkan dalam iklan rokok class mild (act now) tahun 2013.
Kesimpulan :
Iklan tersebut menampilkan peradaban masyarakat modern
yang dirundung kompleksitas permasalahan hidup.
Jurnal 3
Judul : Analisis Semiotika Pada Iklan
Bukalapak Versi Sumpah Pemuda 28 Oktober
Objek : Iklan Bukalapak Versi Sumpah
Pemuda 28 Oktober
Pendekatan : Menggunakan metode pendekatan kualitatif
Analisis :
Berdasarkan hasil analisis semiotika Ferdinand de
Saussure, (signifier) dan petanda (signified) yang terdapat pada iklan
Bukalapak versi Sumpah Pemuda 28 Oktober maka bisa diketahui bahwa makna visual
dari iklan tersebut adalah pihak Bukalapak ingin bereksperimen sejauh mana
pemahaman masyarakat mengenai Sumpah Pemuda terutama tanggal berapa Sumpah
Pemuda itu lahir.
Kesimpulan :
Penyampaian pesan iklan yang dilakukan oleh Bukalapak ini bukan hanya sekedar mengucapkan selamat hari Sumpah Pemuda seperti biasa tiap tahunnya tetapi iklan dibuat sekaligus untuk menguji pengetahuan masyarakat apakah masih ingat kapan Sumpah Pemuda itu dilahirkan.
Objek Desain : Desain Logo Seventeen
Seventeen merupakan boyband asal Korea
Selatan yang dibentuk oleh Pledis Entertainment. Pada 25 Mei 2020, Big Hit
Entertainment menjadi pemegang saham utama Pledis. Big Hit menyatakan Pledis
akan tetap melanjutkan secara independen setelah akuisisi. Namun artis-artisnya
akan mendapat dukungan dari sistem manajemen Big Hit. Grup yang terdiri dari 13
anggota ini dibagi berdasarkan spesialisasi keahlian masing-masing ke dalam 3
sub-unit; hip-hop unit, vocal unit, dan performance unit. Berikut nama nama
member Seventeen pertama ada S.Coups, Jeonghan, Joshua, Jun, Hoshi, Wonwoo,
Woozi, Dk, Mingyu, The8, Seungkwan, Vernon dan dino. Mereka secara resmi
memulai debutnya pada 26 Mei 2015 dengan mini album 17 carat. Lalu pada bulan
Desember 2012 diumumkan bahwa 17 anggota tersebut akan debut dengan nama
Seventeen dengan rata-rata berusia 17 tahun.
Seventeen dianggap sebagai grup idola
self-producing, di mana para anggotanya secara aktif terlibat dalam menulis dan
menyusun semua lagu, mengembangkan koreografi serta aspek penting lain dalam
grup. Dalam debut sebagai idol mereka juga tidak pernah melawatkan pendidikan nya
masing masing. Maka dari itu saya terispirasi dari mereka yang berusaha dan berjuang
terus demi keinginan yang dicapai. Meski sibuk denga jadwal yang padat mereka
tetap memprioritaskan pendidikan. Oleh karena itu saya termotivasi dengan
mereka yang selalu mementingkan pendidikan mau sesibuk apapun.
Oh iya... saya akan bercerita sedikit kenapa
saya mengikuti atau menyukai boyband asal Korea Selatan yaitu Seventeen. Pada
awalnya saya melihat para member yang lewat di beranda tiktok saya ketika
mereka sedang tampil di acara musik Korea Selatan sana. Awalnya saya biasa saja
tidak ada ketertarikan tetapi kok lama – lama lewat terus diberanda tiktok
saya. Kemudian saya menjadi penasaran siapa Seventeen ini dan mulai mencari
tahu dari member satu persatu, mendengarkan lagu lagu mereka di youtube dan
mulai memahami masing masing membernya.
Mereka memiliki acara sendiri yang
dinamakan Going Seventeen waahhhh kalo kalian nonton dijamin bisa ketawa
gaberenti karena ngeliat tingkah laku mereka yang random dan kocak hahaha. Dengan
hadirya Seventeen ini membuat hari hari saya menjadi lebih cerah ga mendung
hehehe. Karena ke 13 orang tersebut ada aja yang bikin ketawa. Karena Going
Seventeen ngerjain tugas jadi lebih cepat karena setelah menugas selalu nonton
Going Seventeen yang hadir setiap hari rabu di youtube.
Selain para member dan acara serta
lagu-lagu yang mereka rilis saya juga suka pada Logo Seventeen. Kalo ngeliat
logo tersebut ada di suatu tempat saya selalu exited melihat nya. Boy band
sering menggunakan simbol berlian. Bahkan logo pertamanya, yang diadopsi pada
tahun 2015, berbentuk seperti potongan berlian. Logo
Seventeen terdiri dari beberapa bentuk geometris yang membentuk komposisi
segitiga abstrak. Di atas adalah segitiga kecil yang mengarah ke bawah. Di
sebelah kiri adalah garis diagonal trapesium, dan di sebelah kanan adalah
poligon kompleks. Bersama-sama mereka membentuk potongan berlian, seolah
mengisyaratkan nilai tinggi kelompok tersebut.
Pendekatan : Pendekatan Kualitatif
Analisis :
Pada logo tersebut jika dikaitkan dengan teori
seimotika oleh Ferdinand D Saussure, Penanda (signifier) dan petanda
(signified) yang muncul adalah sebagai penanda bisa dari logo Seventeen
tersebut sedangkan untuk petanda nya adalah penjelasan dari logo tersebut.
Kesimpulan :
Pembuatan logo Seventeen tersebut pastinya memiliki makna dan filosofi tersendiri yang menjadi dasar logo dibuat. Dan logo tersebut berbentuk seperti potongan berlian, Serta sesibuk apapun pekerjaan yang dijalani mereka tidak pernah meninggalkan pendidikan yang mereka tekuni.
Komentar
Posting Komentar